Khutbah Idul Fitri: Istiqamah Selepas Ramadhan


 

Khutbah Idul Fitri: Istiqamah Selepas Ramadhan

 للهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×)

اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ

اللهُ اَكْبَرْكُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْوَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ.

اللهُ اَكْبَرْ اللهُ 3×

 لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ.

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ.

اللهُ اَكْبَرْ (3×)

اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ.

اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ.

اللهُ اَكْبَرْ. 3 X

اَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ 3 x لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ*

Jama’ahshalatIdulFithri yang semogadirahmati oleh Allah swt

Hari inikitaberadadalamharibesar, hariperayaan, hari di mana kitakembaliberbukapuasa, yaituhariIdulFithri. Suatunikmat yang besar, kitadapatmenjalankanibadahshiyam, ibadahpuasasebulanpenuh. Kali inikitaberada pada awalSyawal 1437 H.

Ingatlah …

Sebagaimana para ulama di masa silamseringkaliberkata …

“Hari inisuatukaumtelahkembalidalamkeadaansebagaimanaibumerekamelahirkanmereka.”

Karena memangbulan Ramadhan itupenuhdenganampunan. Sehinggasampai ulama sepertiQatadahrahimahullahmengatakan,


“Siapasaja yang tidakdiampuni di bulan Ramadhan, makasungguh di hari lain ia pun akansulitdiampuni.”

Ibnu Rajab Al-Hambalirahimahullahmengatakan, “Tatkalasemakinbanyakpengampunandosa di bulan Ramadhan, makasiapasaja yang tidakmendapatipengampunantersebut, sungguhdiatelahterhalangidarikebaikan yang banyak.”

Kita terusberdoa pada Allah, mogaamalankita di bulan Ramadhan diterima di sisi Allah. Mogaamalankita yang penuhkekurangantetapmendapatkanbalasanterbaik di sisi-Nya. Moga Allah juga mengampunikesalahan dan setiapkelalaiankitaselamaberamal di bulan Ramadhan.

 

Shalawat dan salamsemogatercurahkan pada junjungankita, suritauladankita, Nabi akhir zaman, Nabi besarkita Muhammad shallallahu ‘alaihiwasallam, begitu pula kepada para sahabatnya dan pengikutnyahinggaakhir zaman.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ *

Seorangmukminsudahsepatutnyaterusmeminta pada Allah keistiqamahan. Itulah yang kitapintadalamshalat minimal 17 kali dalamseharilewatdoa,

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)

Tunjukkanlahkepada kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)

Inipertandakitabutuhuntukterusistiqamah. Artinya, terusberadadalamjalur yang benar, tetapdalamibadah pada Allah walausudahmengakhiri Ramadhan.

Apakeistimewaannya?

Orang yang bisaistiqamah, ajekterusdalamibadah, itulebihbaikdaripada orang yang memperbanyakibadah.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ وَأَجَلُّ اللهُ أَكْبَرُ*  عَلَى مَا هَدَانَا

Lalubagaimanabiarbisaterusistiqamah?

Ada beberapakiat yang secarasingkat kami terangkanberikutini.

·         Pertama: Selaluberdoa pada Allah karenaistiqamahituhidayahdari-Nya

Kita butuhdoa agar bisaistiqamahkarenahatikitabisasajaberbolak-balik. Oleh karenanya, do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihiwasallampanjatkanadalah,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“ (WahaiDzat yang MahaMembolak-balikkanhati, teguhkanlahhatiku di atas agama-Mu).”

Adapundoa yang diajarkandalam Al-Qur’an,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

“Ya Rabb kami, janganlahEngkaujadikanhati kami condongkepadakesesatansesudahEngkauberipetunjukkepada kami, dan karuniakanlahkepada kami rahmatdarisisiEngkau; karenasesungguhnyaEngkau-lahMahaPemberi (karunia).” (QS. Ali Imron: 8)

Ummu Salamahpernahbertanya pada Rasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam,

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“WahaiRasulullahkenapaengkaulebihseringberdo’adengando’a, ’Yamuqollibalquluubtsabbitqolbii ‘ala diinik (WahaiDzat yang MahaMembolak-balikkanhati, teguhkanlahhatiku di atas agama-Mu)’. ”

Nabi shallallahu ‘alaihiwasallamserayamenjawab,

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Wahai Ummu Salamah, yang namanyahatimanusiaselaluberada di antarajari-jemari Allah. Siapasaja yang Allah kehendaki, maka Allah akanberikanketeguhandalamiman. Namunsiapasaja yang dikehendaki, Allah pun bisamenyesatkannya.”

Setelah ituMu’adz bin Mu’adz (yang meriwayatkanhaditsini) membacakanayat,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا

“YaTuhan kami, janganlahEngkaujadikanhati kami condongkepadakesesatansesudahEngkauberipetunjukkepada kami.” (QS. Ali Imran: 8)

·         Kedua: Berusahamenjagakeikhlasandalamibadah

Amalan yang dilakukanikhlaskarena Allah itulah yang diperintahkansebagaimanadisebutkandalamayat,

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahalmerekatidakdisuruhkecualisupayamenyembah Allah denganmemurnikanketaatankepada-Nya dalam (menjalankan) agama denganlurus, dan supayamerekamendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikianitulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihiwasallambersabda,

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

“Allah TabarakawaTa’alaberfirman: Akusamasekalitidakbutuh pada sekutudalamperbuatansyirik. Barangsiapa yang menyekutukan-Ku denganselain-Ku, makaAkuakanmeninggalkannya (maksudnya: tidakmenerimaamalannya, pen) dan perbuatansyiriknya.” (HR. Muslim, no. 2985)

Adapunbuahdarikeikhlasanakanmembuatamalanitulanggeng, alias istiqamah. IbnuTaimiyahrahimahullahberkata,

وَمَا لاَ يَكُوْنُ لَهُ لاَ يَنْفَعُ وَلاَ يَدُوْمُ

“Segalasesuatu yang tidakdidasariikhlaskarena Allah, pastitidakbermanfaat dan tidakakankekal.”  (Dar’ At-Ta’arudh Al-‘Aqlwa An-Naql, 2: 188).

Para ulama juga memilikiistilahlain,

مَا كَانَ للهِ يَبْقَى

“Segalasesuatu yang didasariikhlaskarena Allah, pastiakanlanggeng.”

·         Ketiga: Rutinberamalwalausedikit

Amal yang dilakukanajek (kontinu) walaupunsedikititulebihdicintai Allah dibandingkanamalan yang langsungbanyaknamuntakajek.

Maksudnya, seseorangdituntununtukkonsekuendalammenjalankansyari’atataudalamberamal dan tidakputus di tengahjalan. Karena konsekuendalamberamallebihdicintai oleh Allah daripadaamalan yang hanyasesekalidilakukan. Sebagaimanadisebutkandalamhaditsdari’Aisyah –radhiyallahu ’anha-;beliaumengatakanbahwaRasulullahshallallahu ’alaihiwasallambersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’alaadalahamalan yang kontinuwalaupunitusedikit.” (HR. Bukhari, no. 6465; Muslim, no. 783). Aisyah pun ketikamelakukansuatuamalanselaluberkeinginankerasuntukmerutinkannya.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ*  

·         Keempat: Rajinkoreksidiri (muhasabah)

Kalaukitarajinmengoreksidiri, dirikitaakanselaluberusahauntukbaik. Allah Ta’alamemerintahkankitasupayarajinbermuhasabah (introspeksidiri),

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalahkepada Allah dan hendaklahsetiapdirimemperhatikanapa yang telahdiperbuatnyauntukhariesok (akhirat); dan bertakwalahkepada Allah, sesungguhnya Allah MahaMengetahuiapa yang kamukerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

IbnuKatsirrahimahullahberkata, “Hisablah (koreksilah) diri kalian sebelum kalian itudihisab. Siapkanlahamalanshalih kalian sebelumberjumpadenganharikiamat di mana harusberhadapandengan Allah.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 235)

IbnulJauzirahimahullahberkata, “Pandanglahamal yang telah kalian lakukan. Apakahamalanshalih yang berujungselamat? Ataukahamalanjelek yang berujungcelaka?” (Zaad Al-Masiir, 8: 224) 

·         Kelima: Memilihteman yang shalih

Temanbergaulamatpenting, itulah yang memudahkankitauntukistiqamah.

AllahTa’alaberfirman,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

“Dan bersabarlahkamubersama-samadengan orang-orang yang menyeruTuhannya di pagi dan senjaharidenganmengharapwajah-Nya.”  (QS. Al-Kahfi: 28)

Diriwayatkandari Abu Musaradhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihiwasallambersabda, yang artinyasebagaiberikut


:

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelekbagaikanbertemandenganpemilikminyakwangi dan pandaibesi. Pemilikminyakwangitidakakanmerugikanmu; engkaubisamembeli (minyakwangi) darinyaatau minimal engkaumendapatbaunya. Adapunbertemandenganpandaibesi, jikaengkautidakmendapati badan ataupakaianmuhangusterbakar, minimal engkaumendapatbaunya yang tidakenak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

Imam Al-Ghazali rahimahullahmengatakan, “Bersahabat dan bergauldengan orang-orang yang pelit, akanmengakibatkankitatertularpelitnya. Sedangkanbersahabatdengan orang yang zuhud, membuatkita juga ikutzuhuddalammasalah dunia. Karena memangasalnyaseseorangakanmencontohtemandekatnya.” (Tuhfah Al-Ahwadzi, 7: 94)

Teman yang shalih punya pengaruhuntukmenguatkaniman dan terusistiqamahkarenakitaakanterpengaruhdengankelakuanbaiknyahinggasemangatuntukberamal. Sebagaimana kata pepatah Arab,

الصَّاحِبُ سَاحِبٌ

“Yang namanyasahabatbisamenarik (mempengaruhi).”

Ahli hikmah juga menuturkan,

يُظَنُّ بِالمرْءِ مَا يُظَنُّ بِقَرِيْنِهِ

“Seseorangitubisadinilaidari orang yang jaditemandekatnya.”

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ*

Jama’ahshalatIdulFithri yang semogasenantiasadimuliakan Allah Swt

·         Agar bisaistiqamah, ada point keenam yang bisadiamalkanyaitu:

MelakukanPuasaSyawal

Karena denganmelakukanpuasaSyawalberartisebagaitandaditerimanyaamalanpuasa Ramadhan sebelumnya.

Dari Abu Ayyub Al-Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihiwasallambersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudianberpuasaenamhari di bulanSyawal, makadiaberpuasasepertisetahunpenuh.” (HR. Muslim, no. 1164)

Kapan mulaipuasaSyawal? Kapan pun boleh yang pentingmasih di bulanSyawal.

Imam Nawawirahimahullahberkata, “Disunnahkanmelakukannyasecaraberturut-turut di awalSyawal. Jikatidakberturut-turutatautidakdilakukan di awalSyawal, makaituboleh. SepertiitusudahdinamakanmelakukanpuasaSyawalsesuai yang dianjurkandalamhadits.” (Al-Majmu’, 6: 276)

Akhirnya kami memohonkepada Allah Ta’ala agar senantiasamemberikankitapetunjuk dan taufikuntuktetapberamalshalihselepas Ramadhan ini.

Mogaamalankita di bulan Ramadhan yaituamalanshalatmalam, membaca Al-Qur’an, bersedekah dan lainnyaditerima oleh Allah. Mogakitadiberikeistiqamahansertadiberikeistimewaanuntukbertemudenganbulan Ramadhan berikutnya.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ*

Jama’ahshalatIdulFithri yang semogasenantiasamendapatkanberkahdari Allah Swt

Demikian khutbah saya kali ini, semogaadamanfaatnyabagikitabersama. Aamiinyarabbalaalamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua

 

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×)

اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَالللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.

اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. 

وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَِثيْرًا.

اَمَّا بَعْدُ

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.

وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ

 

 

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. 

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم  تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم

عِيْدُكُمْ مُبَارَكٌ وَعَسَاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ

كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ 

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. 

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Viewers
Read Also

No comments:

Post a Comment

SEARCH